InilahPKS : Tindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita mobil dan penerapan pasal pencucian uang terkait dengan mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq dinilai terlalu bersemangat.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pun merasa ada pihak-pihak yang coba memanfaatkan KPK untuk menyudutkan partai berlambang padi dan bulan sabit ini.
"Ada pihak yang ingin menggergaji PKS. KPK menurut saya sepertinya sangat semangat ingin menghabisi PKS," ujar Ketua DPP PKS Nasir Djamil kepada Sindonews, Rabu (15/5/2013) malam.
Mantan Wakil Ketua Komisi III DPR ini melihat, langkah hukum yang diambil KPK terkait kasus yang menyeret kader PKS di luar kebiasaan. Ia pun mencium ada upaya-upaya yang ingin mendiskreditkan PKS melalui kasus dugaan suap daging yang menyeret mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq (LHI).
"Sepertinya ini bukan tabiat asli KPK yang senantiasa mengedepankan etika dalam penegakan hukum. Kecurigaan ada "tangan lain" yang ingin ikut memanfaatkan kasus LHI untuk kepentingan politik 2014," tandasnya.
Kendati demikian, lanjut Nasir, cobaan yang sedang dihadapi justru membuat kader PKS di seluruh daerah semakin kompak. Ia menilai, apa yang terjadi saat ini tak akan mampu menghancurkan PKS, justru sebaliknya semakin membuat mereka bersemangat menyongsong Pemilu 2014.
"Kami yakin akan tetap solid dan semakin kompak. Masyarakat juga akhirnya tahu bahwa KPK saat ini berbeda dengan KPK yang lalu," pungkasnya.
Sindonews.com
(kri)Wallahu A‘lam.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pun merasa ada pihak-pihak yang coba memanfaatkan KPK untuk menyudutkan partai berlambang padi dan bulan sabit ini.
"Ada pihak yang ingin menggergaji PKS. KPK menurut saya sepertinya sangat semangat ingin menghabisi PKS," ujar Ketua DPP PKS Nasir Djamil kepada Sindonews, Rabu (15/5/2013) malam.
Mantan Wakil Ketua Komisi III DPR ini melihat, langkah hukum yang diambil KPK terkait kasus yang menyeret kader PKS di luar kebiasaan. Ia pun mencium ada upaya-upaya yang ingin mendiskreditkan PKS melalui kasus dugaan suap daging yang menyeret mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq (LHI).
"Sepertinya ini bukan tabiat asli KPK yang senantiasa mengedepankan etika dalam penegakan hukum. Kecurigaan ada "tangan lain" yang ingin ikut memanfaatkan kasus LHI untuk kepentingan politik 2014," tandasnya.
Kendati demikian, lanjut Nasir, cobaan yang sedang dihadapi justru membuat kader PKS di seluruh daerah semakin kompak. Ia menilai, apa yang terjadi saat ini tak akan mampu menghancurkan PKS, justru sebaliknya semakin membuat mereka bersemangat menyongsong Pemilu 2014.
"Kami yakin akan tetap solid dan semakin kompak. Masyarakat juga akhirnya tahu bahwa KPK saat ini berbeda dengan KPK yang lalu," pungkasnya.
Sindonews.com
(kri)Wallahu A‘lam.