InilahPKS : Aura kesederhanaan begitu memancari dari dirinya. Orangnya tetap rendah hati walaupun saat ini telah berada pada posisi orang nomor 2 di Kota Padang. Begitulah Mahyeldi, sosok yang sangat merakyat di mata masyrakat Padang.
Pria kelahiran Bukit Tinggi ini telah memiliki jiwa sederhana dan rendah hati sejak lama dan telah banyak teman-teman sejawat beliau yang merasakan kerendahan hati dan kesederhanaan sosok seorang Mahyeldi. Salah seorang teman kuliah beliau mengatakan, kesederhanaan dan kerendahan hati seorang Mahyeldi nampak dari bagaimana cara beliau berkomentar yang acapkali mengucapkan Subhanallah dan MasyaAllah.
Wakil Walikota Padang yang hanya memiliki harta dua ratusan juta ini telah membuat tercengang banyak pihak. Seakan tak percaya seorang yang dulunya juga adalah anggota dewan dan kemudian berlanjut menuju orang nomor dua di Kota Padang justru tak miliki banyak harta seperti pejabat-pejabat lainnya.
LSM kemudian banyak yang mempertanyakan hal tersebut, justru Mahyeldi menghadapi dengan santai dan mempersilahkan pihak-pihak yang berwenang untuk memeriksa dirinya jika memang terbukti memiliki harta yang diperoleh dengan cara yang haram. KPK-pun tak sungkan untuk melakukan hal tersebut. Dengan sedikit kebingungan, KPK bertanya bagaimana mungkin seorang Mahyeldi hanya miliki harta sekitar dua ratus jutaan dan rekening bank anak-anaknya yang berkuliah di Malaysia, Padang dan Depok justru kosong. Mahyeldi-tak tau harus berkata apa, tapi begitulah kenyataannya.
Sikap kesederhanaan seorang Mahyeldi tak hanya melekat pada dirinya, tapi juga anak-anaknya. Ketika kasurau menghubungi anaknya yang berkuliah di Malaysia yang bernama Shofi Shabrina Ansharullah dan menanyakan bagaimana keindahan Malaysia justru dijawab dengan jawaban yang sangat sederhana bahwa di sana Shabrina lebih memilih berhemat daripada jalan-jalan yang tak akan sedikit menghabiskan uang. Begitulah sosok kesederhanaan seorang Mahyeldi merasuki ke dalam jiwa anak-anaknya pula.
Mahyeldi sosok yang akrab dan mudah turun tangan secara langsung ke masyarakat. Beliau tak sungkan ikut membersihkan sisa-sisa banjir bandang dahulu yang melanda Kota Padang bersama masyarakat, dan yang paling unik adalah tanggapan masyarakat yang bernama Fajrun yang berdomisili di daerah Pasar Baru, bahwa sosok Mahyeldi sangat dekat dengan masyarakat, beliau tak sungkan akan turun dari mobil ketika melintasi jalan yang terdapat orang kemalangan di daerah tersebut. Beliau turun, tanpa protokoler, tanpa di atur dan tanpa undangan. Menurut Fajrun, tak salah jika Mahyeldi diberikan kesempatan memimpin Kota Padang.
Begitulah sosok Mahyeldi, sosok sederhana yang dahulunya hanyalah seorang perakit kipas angin untuk mencari sesuap nasi memenuhi kebutuhan keluarganya. Dan kini, Mahyeldi masih Mahyeldi yang dulu. Sosok sederhana, dan tak tampak kemewahan dari dirinya. Bahkan tak jarang tampak beliau sendiri yang membawa mobil dinas sendiri dan ajudannya yang justru duduk di sampingnya menikmati pemandangan dan menikmati mobil yang disupiri langsung oleh orang nomor 2 di Kota Padang.(kasurau)
Faguza Abdullah
