InilahPKS : Pasca pembantaian massal aparat kepolisian dan militer terhadap demonstran di depan wisma Garda Republik, Senin lalu (8/7) setidaknya 150 orang dinyatakan meninggal dunia, 1850 luka-luka dan 690 tertangkap, seperti dilaporkan situs berita RNN News. Ratusan orang juga dinyatakan hilang sejak insiden tersebut.
Namun hari pertama Ramadhan, Rabu siang (10/7) demonstran Rabea el Adawea dikejutkan dengan penemuan jasad tak bernyawa yang dibuang di kawasan Tayyaran Street, tak jauh dari lokasi demonstran. Dari identitasnya diketahui bahwa korban bernama Farid Syauqy, ia adalah salah satu dari ratusan orang demonstran pendukung Presiden Mursi yang dinyatakan hilang sejak pembantaian wisma Garda Republik lalu.
Berdasarkan hasil otopsi, pihak medis melaporkan tubuh korban penuh memar dan mengalami patah tulang akibat penyiksaan. Medis juga menemukan bekas keluar masuk kawat listrik dan bekas tendangan sepatu di tubuh korban. [sinai/fim]'
Wallahu A‘lam.
Namun hari pertama Ramadhan, Rabu siang (10/7) demonstran Rabea el Adawea dikejutkan dengan penemuan jasad tak bernyawa yang dibuang di kawasan Tayyaran Street, tak jauh dari lokasi demonstran. Dari identitasnya diketahui bahwa korban bernama Farid Syauqy, ia adalah salah satu dari ratusan orang demonstran pendukung Presiden Mursi yang dinyatakan hilang sejak pembantaian wisma Garda Republik lalu.
Berdasarkan hasil otopsi, pihak medis melaporkan tubuh korban penuh memar dan mengalami patah tulang akibat penyiksaan. Medis juga menemukan bekas keluar masuk kawat listrik dan bekas tendangan sepatu di tubuh korban. [sinai/fim]'
Wallahu A‘lam.