Akmal Sjafril
@malakmalakmal
@malakmalakmal
- Menyambut #15TahunPKS, saya ingin ikut berkontribusi. Sekedar sumbang cerita.
- Saya bukan Qiyadah, karena itu, saya tidak ikut Rapimnas ke Semarang. Jadi, nge-tweet aja deh :)
- Di PKS, sy bukan siapa2. Anehnya, kalau ada apa2 soal PKS, ada aja yg nanya ke saya.
- Ini bukan kasus saya saja. Diam2, banyak sekali kader PKS yg mengalami hal yg sama.
- Mereka, seperti saya, cuma kader biasa. Tapi kalau ada berita soal PKS, di mana2 responnya luar biasa.
- Banyak yg bukan kader PKS tapi kalau bicara soal PKS heboh sekali. Lebih heboh drpd kader2 PKS.
- Sekilas, mereka kelihatan banyak tahu drpd kader2 PKS. Lucu juga sih :)
- Ketika ada isu “faksi keadilan” dan “faksi sejahtera”, siapa yg heboh? Kader, gitu?
- Paling maksimal, kader PKS hanya keheranan. Dari mana datangnya isu faksi macam2 begitu?
- Ada jg slogan yg sering diulang2: “PKS sudah ditinggalkan kader2 aslinya!”
- Siapa yg heboh mendengar berita seperti ini? Kader? Ciyus? Enelan?
- Tapi bohong jg kalau saya, anak bawang di gerbong dakwah ini, mengaku tdk pernah gamang.
- Saya pun, seperti anak2 bawang lainnya, pernah gamang mendengar dan membaca berita2 soal PKS.
- PKS ditinggalkan kader2 aslinya! Bukan main bombastisnya berita ini! Tapi apa benar?
- Sampai akhirnya sy hadir ke acara Milad PKS (tahun berapa? Lupa). Ternyata, kader2 lama masih aktif aja tuh.
- Kader2 meninggalkan PKS? Ada, tapi kata siapa banyak? Banyak itu brp persen? Berapa banyak, sih?
- Saya pun mengenal bbrp org yg benar2 pernah jadi kader PKS dan skrg telah keluar.
- Alhamdulillaah, setelah mengenal mereka, saya makin yakin utk tetap berada di PKS.
- Hal lain yg menarik adalah betapa banyak org salah sangka mengenai kader2 PKS, terutama ttg cara kami memandang PKS.
- Banyak org berpikir bhw bagi kami PKS adalah segala2nya. Seolah2 tiap hari, tiap jam mikirin PKS.
- Malah saya heran, karena yg benci banget sm PKS itulah yg lebih banyak mikirin PKS.
- idak, isi kepala kami bukan PKS melulu. Allah dan Rasul-Nya, Islam, dakwah, tarbiyah, itulah yg menyita pikiran kami.
- Percaya atau tidak, baru beberapa tahun terakhir saja saya punya atribut PKS.
- Tahun lalu akhirnya saya punya baju PKS berwarna putih. Sengaja beli spy sesuai dgn dress code Milad di GBK.
- Punya atribut PKS memang nggak penting2 amat. Toh, di mata sebagian org, tetap saja saya identik dgn PKS.
- Kampanye? Walah, saya males banget ikutan yg beginian. (Mudah2an nggak di-iqob!) :D
- Kalau ada kampanye, biasanya diawali dgn taujih. Nah saya datang utk dengerin yg satu itu!
- Atau, bbrp tahun terakhir ini, biasanya ada senam. Ini juga asyik utk diikuti. Bikin sehat.
- Kampanye keliling kota? Hmmmm belum pernah tuh... (ampuuun saya kader yg bandel!)
- Makanya saya heran kalau org berpikir bhw kader2 PKS selalu mikirin PKS. Islam lbh luas drpd PKS, bro!
- Itulah sebabnya sampai skrg sy temukan ada saja org yg terkaget2 dgn eksistensi kader2 PKS.
- Misalnya, kaget begitu mengetahui bahwa bosnya di kantor adalah kader PKS.
- Ada jg yg kaget ketika mengetahui bahwa tukang mie ayam langganannya ternyata kader PKS. Pengurus DPC pula!
- Ngomong2, mantan supir antar jemput langganan saya waktu TK skrg jadi sesepuh PKS di daerahnya juga.
- Di PKS ada pengusaha, programmer, dosen, tukang sayur, montir, kartunis dsb. Mantan preman jg ada!
- Mereka jarang pakai atribut PKS atau bahkan hampir tak pernah bicarakan PKS.
- Ada temen kuliah yg bilang, “Kalo ada mahasiswa cakep dan alim dikit aja, gak jauh2 deh dari PKS!”
- Dia termasuk yg gak nyadar kalo saya jg kader PKS. Pdhal saya kan sesuai bgt dgn deskripsi tadi. #abaikan :p
- Tdk semua kader PKS itu sibuk di PKS. Banyak yg kesibukannya di luar PKS.
- Mereka yg menonjol di bidangnya masing2 biasanya dibiarkan aktif di luar partai. Sbb mmg di situ lahan dakwahnya.
- Salah satu karakter penting dan kunci sukses PKS adalah jati dirinya sbg partai kader.
- Setiap kader, tanpa kecuali, harus mengikuti program tarbiyah. Ada alurnya, ada kurikulumnya.
- Nggak ada ceritanya orang baru masuk PKS tau2 udah jadi anggota Majelis Syuro, misalnya.
- Makanya, kalo ada yg nyinyir menuduh kader2 PKS ingin kejar jabatan, ya kita nyengir aja deh.
- Mau jadi Ketua DPC? Boleh. Udah apal brp juz? Mau jadi Presiden PKS? Boleh juga. Udah apal brp juz? :D
- Hapalan mentok di Juz 30? Hmmmmm waiting list deh ya, 1.000 taun lagi! wkwkwkwk
- Di PKS, mengajukan diri tdk dibudayakan, bahkan tdk diperbolehkan.
- Kalau ada yg ajukan diri jadi Presiden partai, insya Allah dia takkan jadi presiden selama2nya.
- Soal menolak jabatan, kader2 PKS paling jago. Ini partai paling nggak jelas, emang. LOL
- Syahdan, ada seorang ustadz yg ditunjuk utk jadi caleg.
- Panik, beliau langsung melancarkan lobi2 maut supaya penunjukannya dibatalkan. Supaya dibatalkan, lho!
- Lobi2 gagal, mental semua. Alasannya: kalau 1 org boleh mundur tanpa alasan syar’i, ntar semua pengen ikutan.
- Alhasil, keluarlah jurus terakhir. Infaq!
- Yak, beliau berjanji akan infaq dlm jumlah besar. Syaratnya, dia gak disuruh jadi caleg!
- Gmn akhir ceritanya? Hehe rahasia ah... Yg jelas, keanehan2 macam begini memang ada aja di PKS.
- Kaderisasi di PKS mmg gak sembarangan. Yg pasti, semua kader wajib ngaji. Minimal sekali sepekan.
- Kenapa? Ya, supaya kondisi ruhiyyahnya di-charge terus. Kalau jiwanya hidup, yg lain ngikut. #15TahunPKS
- Pengajiannya sekali sepekan, tapi tarbiyah dirinya setiap hari. Ini justru yg paling penting.
- Waktu sy baru mulai ngaji, sempat keheranan juga. Ibadah aja kok sistematis banget.
- Biasanya, shalat2 sunnah itu ya tergantung selera aja. Tp di PKS, semua dilatih.
- Kalo bisa dibikin sistematis, kenapa nggak? Tilawah, shalat dhuha, qiyamul lail, shaum sunnah, semua terencana.
- Gmn kalo latihannya nggak niat, sehingga gak ada progres? Ya gpp sih, tp gak bakal maju2 kalo gitu.
- Semakin besar amanah, semakin kencang fitnahnya. Maka, pegangannya harus makin kuat.
- Setelah dpt amanah besar malah gak ada waktu utk ibadah harian? Yg kayak gitu bisa ‘ditarik’ kapan aja...
- Almarhumah Bu Yoyoh Yusroh, ibu dari 13 org anak merangkap anggota DPR, tilawahnya 3 juz sehari.
- Kenapa? Ya, tilawah 1 juz sehari itu standar kader biasa, bro...
- Bukan beliau aja. Banyak ustadz/ah lain yg ibadah hariannya tdk kalah ‘mengerikan’. Tp tak usahlah disebut2.
- Utk bbrp fungsi spt anggota DPR, memang ada pengecualian. Bs saja org mjd aleg FPKS dr ‘jalur profesional’.
- Artinya, ia direkrut karena keahliannya, meski tdk ada background ‘ngaji’.
- Kok bisa? Ya, soalnya di PKS, aleg itu bukan ‘raja2 kecil’. Mrk adalah pion2 partai.
- Tugas mrk adalah menjalankan amanah dr partai. Tdk amanah? Tegur! Ngeyel? Pecat! Beresss....
- Itulah mungkin salah satu sebabnya mengapa di PKS jarang ada konflik internal.
- Sebab, seluruh fungsionaris partai adalah pelaksana amanah dari partai. Tdk boleh membawa kepentingan pribadi.
- Beda pendapat itu biasa, tapi diselesaikan di syuro. Selepas syuro, tdk ada pendapat selain pendapat syuro.
- Ada evaluasi atau otokritik? No problem. Dibahas lagi di syuro. Nggak ada yg ngomong “Gw bilang jg apa....!?”
- Kader2 PKS, karena mmg hidupnya bukan hanya di PKS, mencari nafkah pun tidak di PKS.
- Meski ada yg secara profesional digaji oleh partai, tapi penghasilan utamanya bkn di situ.
- Partai adalah sarana dakwah, bukan sarana memperkaya diri.
- Kalau PKS gelar aksi munashoroh Palestina di sekitar Bundaran HI, misalnya, berangkat dgn dana sendiri2.
- Ada sih yg nyewa bis dgn ongkos dr partai. Ada jg yg makan siangnya dikoordinir. Tp nerima amplop sih nggak deh...
- Udah capek2 ke lokasi, berpanas2, teriak2, eh disuruh infaq pula! Itu sih biasa di PKS...
- Biarpun kondisi kadernya macem2, gak saling iri. Yg miskin gak dengki sama yg makmur.
- Makanya, waktu ada omongan “kasihan kader2 yg miskin melihat qiyadah yg kaya2”, sy bingung. Kader yg mana?
- Kader mana yg suka ngiri dgn kemakmuran saudaranya? Kader yg sering bolos ngaji kali yee...
- Padahal, semua org sudah tau bhw makin banyak sedekah, makin lancar rejekinya.
- Jadi, kalau ustadz2 pada makmur, ya gak usah curiga. Infaqnya jg gede2. Wajar rejekinya lancar.
- Ust. Lani, tokoh senior di PKS, jg pernah bilang begitu. Biasanya, yg makmur2 itu ya yg infaqnya gede2. Gak usah ngiri.
- Apa ada buktinya? Ah, ntar kalo disodorin bukti dan saksinya, malah dituduh riya’ lagi... Gak usahlah... :D
- Di PKS, tradisinya ‘jemput bola’, bukan menunggu. Semua kader harus proaktif.
- Jd jgn heran, ketika PKS ‘disentil’, Presiden PKS langsung berorasi. Mesin partai segera bekerja.
- Biarpun partai kecil, tp semua proaktif. Gak perlu instruksi. Semua bekerja dgn caranya masing2.
- Kader2 PKS dari Sabang sampai Merauke, di dlm dan di luar negeri, semuanya bekerja.
- Tak terasa, sudah #15TahunPKS. Rasanya baru kemarin berdiri. Waktu itu saya masih SMA.
- Masih bejibun PR yg belum tuntas. Tantangan dari hari ke hari makin berat. Ini sunnatullaah utk gerakan dakwah.
- PKS masih banyak kekurangan. Kader2 PKS paling tahu soal ini.
- Kader2 PKS tumbuh dewasa bersama jama’ahnya. Tidak ada yg tiba2.
- PKS seperti anak macan yg baru lahir ‘kemarin’. Perlahan2, taring dan kukunya tumbuh.
- Tp gak usah takut, krn macan yg satu ini punya slogan yg sangat simpatik: Cinta, Kerja dan Harmoni :)
- Saya bangga berada di barisan dakwah ini, meski saya bukan siapa2. Allaahu akbar!!!